Rabu, 25 Februari 2015

Kriminalitas dan Kejahatan Merajalela Di Negeri Indah Ini, MENGAPA?

 



Kriminalitas dan kejahatan sudah bukan lagi hal yang di anggap tabu di negeri ini, kejadian-kejadian yang memakan banyak korban sekarang ini bukan lagi alam penyebabnya melainkan akibat ulah manusia itu sendiri, orang-orang sudah tak lagi
saling melindungi menghadapi keadaan alam yang semakin lama semakin mencekam, teman bukan lagi menjadi orang yang membantu saat sulit melainkan malah saling menyulitkan, keluarga bukan lagi menjadi tempat untuk bersandar, sesama saudara malah saling menjatuhkan bahkan membunuh demi kekuasaan, dan belum lagi keadaan-keadaan yang lebih menakutkan dari itu, namun itulah yang terjadi saat ini dan masalah-masalah seperti itu sudah menjadi hal yang biasa di negeri yang begitu indah ini.
Baru-baru ini saya melihat berita tentang kekerasan yang di lakukan oleh temannya sendiri dan parahnya kekerasan itu dilakukan kepada seorang wanita bahkan otak pelakunya adalah seorang wanita pula dan kekerasan itu dilakukan beramai-ramai kepada seorang wanita, para komplotan itu memasukkan botol minuman keras di dalam kelamin si wanita itu berulang-ulang, bukan hanya itu mereka bahkan tega memukuli wanita tersebut dan menyekapnya, sungguh ironis kejadian itu sampai-sampai para lelaki yang harusnya menjadi pelindung untuk seorang wanita malah menyiksa wanita seperti itu, dimana ideologi-ideologi yang di junjung tinggi sejak dulu, pernyataan-pernyataan para pemuda untuk menjunjung tinggi nilai agama dan pancasila dan sebagainya dan sebagainya itu?, sudah seharusnya negara yang penuh dengan keindahan ini memikirkan hal itu, negeri dan budaya kita adalah negeri yang menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan di negeri kita terdapat banyak sekali tokoh-tokoh agama jika dibandingkan di negeri barat yang miskin nilai  keagamaannya. Yang jelas negeri ini tak seperti negeri di barat yang penuh dengan kekerasan dan dibiarkan bebas begitu saja, negeri kita adalah negeri beragama dan adat serta budaya kita menjunjung tinggi norma-norma agama, lalu kenapa semua jadi seperti ini?.
Marilah kita melihat di jaman dahulu dimana tekhnologinya benar-benar minim, semua serba kesulitan dibanding keadaan negeri kita saat ini, negeri yang dulunya saling melindungi dan bersatu melawan  penjajah sekarang malah bersatu dengan penjajah melawan rakyatnya sendiri, jaman sekarang semua sudah lengkap, pendidikan bisa kita jumpai dimana-mana bahkan sebagian besar orang di negeri kita adalah kebanyakan guru. Pertanyaannya di mana peran pendidikan yang katanya mendidik anak agar menjadi manusia yang berkarakter dan berintelektual, apakah itu sikap anak yang berkarakter dan berintelektual?. Di media-media dan televisi mempertontonkan kegiatan sekolah, anehnya yang dipertontonkan bukan kegiatan belajar siswa malah kegiatan siswa dalam berpacaran, bercinta-cintaan, guru pacaran dengan murid, murid mencintai gurunya, gurunya bukan malah memberi pelajaran malah mendukung percintaan bahkan terlibat dalam percintaan, dan tontonan itu bebas di tonton oleh anak-anak remaja kita saat ini. Sudah saatnya negeri ini bertindak, bukan hanya mengurusi anggaran-anggaran pembangunan dan perbaikan kurikulum, toh kurikulumnya telah diganti berkali-kali tapi malah lebih parah dari sebelumnya.
Sekarang orang-orang berlomba-lomba untuk menjadi seorang guru, bukan karena ingin mendidik anak dengan baik melainkan kebanyakan karena ingin kehidupannya sendiri lebih baik karena mengingat gaji guru yang besar dan ditanggung seumur hidup bahkan sampai dia matipun masih ditanggung, akhirnya nalurinya untuk mendidik anak berubah menjadi keinginan untuk dibayar selamanya. Coba kita lihat di televisi, acara-acara agama di siarkan pada saat subuh dimana jarang orang yang menonton televisi, sementara waktu malam dimana orang pada membuka televisi malah dipertontonkan acara-acara musikal dan film-film yang aktornya berpakaian seksi, jarang sekali kita jumpai acara-acara keagamaan pada malam hari. Mungkin ini saatnya negara untuk memperhatikan hal itu kalau tidak ingin negeri ini semakin kacau balau, terkecuali pemerintahnya memang sengaja ingin membuat negeri ini kacau.
Dengan kondisi negeri yang tidak stabil saat ini perlu sedikit perbaikan dan pendidikan adalah salah satu tempat yang sangat cocok untuk memulai suatu perubahan, dan pertanyaannya perlukah budi pekerti, agama dan kebudayaan di prioritaskan dalam pendidikan? Dan jawabannya sangat perlu karena hanya agamalah yang bisa mengembalikan manusia ke tempat yang suci. Jika pendidikan memprioritaskan agama, budi pekerti, dan kebudayaan sebagai mata pelajaran/kuliah utama di setiap lembaga pendidikan, maka akan muncul generasi baru yang akan menghancurkan setiap kriminalitas dan kejahatan di negeri ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar