Kriminalitas
dan kejahatan sudah bukan lagi hal yang di anggap tabu di negeri ini,
kejadian-kejadian yang memakan banyak korban sekarang ini bukan lagi alam
penyebabnya melainkan akibat ulah manusia itu sendiri, orang-orang sudah tak
lagi
saling melindungi menghadapi keadaan alam yang semakin lama semakin mencekam, teman bukan lagi menjadi orang yang membantu saat sulit melainkan malah saling menyulitkan, keluarga bukan lagi menjadi tempat untuk bersandar, sesama saudara malah saling menjatuhkan bahkan membunuh demi kekuasaan, dan belum lagi keadaan-keadaan yang lebih menakutkan dari itu, namun itulah yang terjadi saat ini dan masalah-masalah seperti itu sudah menjadi hal yang biasa di negeri yang begitu indah ini.
saling melindungi menghadapi keadaan alam yang semakin lama semakin mencekam, teman bukan lagi menjadi orang yang membantu saat sulit melainkan malah saling menyulitkan, keluarga bukan lagi menjadi tempat untuk bersandar, sesama saudara malah saling menjatuhkan bahkan membunuh demi kekuasaan, dan belum lagi keadaan-keadaan yang lebih menakutkan dari itu, namun itulah yang terjadi saat ini dan masalah-masalah seperti itu sudah menjadi hal yang biasa di negeri yang begitu indah ini.
Baru-baru
ini saya melihat berita tentang kekerasan yang di lakukan oleh temannya sendiri
dan parahnya kekerasan itu dilakukan kepada seorang wanita bahkan otak
pelakunya adalah seorang wanita pula dan kekerasan itu dilakukan beramai-ramai
kepada seorang wanita, para komplotan itu memasukkan botol minuman keras di
dalam kelamin si wanita itu berulang-ulang, bukan hanya itu mereka bahkan tega
memukuli wanita tersebut dan menyekapnya, sungguh ironis kejadian itu
sampai-sampai para lelaki yang harusnya menjadi pelindung untuk seorang wanita
malah menyiksa wanita seperti itu, dimana ideologi-ideologi yang di junjung
tinggi sejak dulu, pernyataan-pernyataan para pemuda untuk menjunjung tinggi
nilai agama dan pancasila dan sebagainya dan sebagainya itu?, sudah seharusnya
negara yang penuh dengan keindahan ini memikirkan hal itu, negeri dan budaya
kita adalah negeri yang menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan di negeri kita
terdapat banyak sekali tokoh-tokoh agama jika dibandingkan di negeri barat yang
miskin nilai keagamaannya. Yang jelas
negeri ini tak seperti negeri di barat yang penuh dengan kekerasan dan
dibiarkan bebas begitu saja, negeri kita adalah negeri beragama dan adat serta
budaya kita menjunjung tinggi norma-norma agama, lalu kenapa semua jadi seperti
ini?.
Marilah
kita melihat di jaman dahulu dimana tekhnologinya benar-benar minim, semua
serba kesulitan dibanding keadaan negeri kita saat ini, negeri yang dulunya
saling melindungi dan bersatu melawan
penjajah sekarang malah bersatu dengan penjajah melawan rakyatnya
sendiri, jaman sekarang semua sudah lengkap, pendidikan bisa kita jumpai
dimana-mana bahkan sebagian besar orang di negeri kita adalah kebanyakan guru.
Pertanyaannya di mana peran pendidikan yang katanya mendidik anak agar menjadi
manusia yang berkarakter dan berintelektual, apakah itu sikap anak yang
berkarakter dan berintelektual?. Di media-media dan televisi mempertontonkan
kegiatan sekolah, anehnya yang dipertontonkan bukan kegiatan belajar siswa
malah kegiatan siswa dalam berpacaran, bercinta-cintaan, guru pacaran dengan
murid, murid mencintai gurunya, gurunya bukan malah memberi pelajaran malah
mendukung percintaan bahkan terlibat dalam percintaan, dan tontonan itu bebas
di tonton oleh anak-anak remaja kita saat ini. Sudah saatnya negeri ini
bertindak, bukan hanya mengurusi anggaran-anggaran pembangunan dan perbaikan
kurikulum, toh kurikulumnya telah diganti berkali-kali tapi malah lebih parah
dari sebelumnya.
Sekarang
orang-orang berlomba-lomba untuk menjadi seorang guru, bukan karena ingin
mendidik anak dengan baik melainkan kebanyakan karena ingin kehidupannya
sendiri lebih baik karena mengingat gaji guru yang besar dan ditanggung seumur
hidup bahkan sampai dia matipun masih ditanggung, akhirnya nalurinya untuk
mendidik anak berubah menjadi keinginan untuk dibayar selamanya. Coba kita
lihat di televisi, acara-acara agama di siarkan pada saat subuh dimana jarang
orang yang menonton televisi, sementara waktu malam dimana orang pada membuka
televisi malah dipertontonkan acara-acara musikal dan film-film yang aktornya
berpakaian seksi, jarang sekali kita jumpai acara-acara keagamaan pada malam
hari. Mungkin ini saatnya negara untuk memperhatikan hal itu kalau tidak ingin
negeri ini semakin kacau balau, terkecuali pemerintahnya memang sengaja ingin
membuat negeri ini kacau.
Dengan
kondisi negeri yang tidak stabil saat ini perlu sedikit perbaikan dan pendidikan
adalah salah satu tempat yang sangat cocok untuk memulai suatu perubahan, dan
pertanyaannya perlukah budi pekerti, agama dan kebudayaan di
prioritaskan dalam pendidikan? Dan jawabannya sangat perlu karena hanya
agamalah yang bisa mengembalikan manusia ke tempat yang suci. Jika pendidikan
memprioritaskan agama, budi pekerti, dan kebudayaan sebagai mata
pelajaran/kuliah utama di setiap lembaga pendidikan, maka akan muncul generasi
baru yang akan menghancurkan setiap kriminalitas dan kejahatan di negeri ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar