Waktu
itu hari senin aku bangun pagi sekitar jam setengah 7, sudah bisa ditebak aku
akan terlambat ke sekolah apa lagi hari senin ada upacara bendera, sebenarnya
dari malam aku berniat bangun subuh dan mencari ketenangan karena entah kenapa,
jika aku merasa senang dan tenang setelah bangun pagi aku akan merasa senang
sepanjang hari itu dan begitu pula sebaliknya tapi perasaanku menunjukkan rasa
tidak enak, masalah utamanya adalah hari itu adalah hari penting buatku dan aku
harus merasa senang di saat bangun pagi, di hari itu aku akan meminta jawaban
dari seorang cewek (gue kaya orang minta uang saja, emang dia emak gue apa!),
aku meminta jawaban setelah aku menembaknya di hari sabtu (kaya perampok aja
gue tembak-tembak anak orang ga bersalah, mati baru tau rasa! Hehehe) dan hari
senin aku akan menerima jawabannya karena kebetulan hari minggu libur jadi dia
gak melayani tembak-tembakan!, so hari senin adalah hari penentuan apakah aku
jadi pacarnya dia atau gak(spesial amet, palingan besok putus lagi!).
Lanjut
cerita, akhirnya aku putusin mandi 4 centong aja biar ga telat ntar, masalah
bau badan mah disiram pake parfum selesai. Aku pun pergi ke sekolah bersama
teman dekat rumahku, sambil jalan menuju
ke sekolah aku sambil membakar rokok ni, maklum lah anak gaul jadi harus
ngerokok (Hehehe), tapi aku kaget setelah bapak tiba-tiba muncul dari belakang
dengan motornya, sakin takut ketahuan rokok itu langsung aku remas pake
tanganku dan yang paling parah asapnya
udah keburu masuk di mulutku jadi mau gak mau aku harus menahan asapnya di
dalam mana bapakku ngajak ngomong lagi,
“Kenapa
jalan santai-santai orang sudah mau masuk sekolah tuh!” kata bapakku sambil
menatapku
“mmm..hmmm”
aku hanya bisa tersenyum sambil ngangguk-ngangguk,
“kamu
kenapa?” tanya bapakku,
Aku
pun mulai gelisah, “mau aku jawab, asapnya malah keluar ntar, ga dijawab di
bilang gila lagi” bisikku dalam hati, dan aku hanya bisa menjawabnya dengan
senyuman.
“kamu
baik-baik saja kan, kamu gak lagi gila kan?” tanya bapakku,
“emang
gue sering gila kali ya ditanya seperti itu” kataku dalam hati, dan akhirnya
nafasku lega setelah bapakku langsung pergi meninggalkan kita begitu saja.
“huffffff,
uhu! Uhu! Uhu!” ku keluarkan asap itu sambil batuk-batuk dan temanku di samping
ketawanya minta ampun melihatku sampai-sampai dahaknya tiba-tiba keluar
dari mulutnya karena pada saat itu dia
lagi batuk berdahak, akhirnya aku melanjutkan perjalanan ke sekolah namun ada
yang salah dengan pakaianku saat itu, eh ternyata dahak temanku tadi mengenai
bajuku dan itu membuatku marah, sampai di sekolah bukannya langsung ke kelas
untuk bersiap upacara malah sibuk mencuci bajuku yang terkena dahak temanku di
WC sekolah (kotornya minta ampun boooo!) dan pas aku keluar dari WC upacara
sudah dimulai dan aku langsung ke barisan kelasku dan kebetulan saat itu
pembina upacara sedang membacakan pancasila nih,
“Pancasila”
sebut pembina upacara
“Pancasona” jawab 8 orang teman kelasku yang
sedang berbaris di depanku
“Satu”
sebut si pembina,
“One”
jawab teman kelasku lagi,
dan
pembina melanjutkan membaca sila pertama, namun 8 temanku itu malah menjawabnya
lebih pelan dan berirama seperti lagu Haji Rhoma Irama, akibatnya setelah siswa
lain selesai mengikuti bacaannya kelas kami masih membacanya dan pasti
terdengar oleh pembinanya, begitu seterusnya sampai sila terakhir, al hasil
semua mata tersorot pada kelas kami namun tak terjadi apa-apa saat itu, setelah
melewati semua rangkaian kegiatan upacara di bawah terik matahari pagi tersebut
semua anggota osis dan keamanan langsung menghadang kelas kami, bukannya malah
istirahat setelah capek berdiri di bawah sinar matahari kami malah disuruh
menghadap ke kepala sekolah, dan pasti kamu bisa menebak nih apa yang terjadi
setelah itu, kami langsung di suruh berjemur di bawah sinar matahari selama jam
pertama dan kedua berlangsung, ulah kedelapan temanku itu membuatku dan semua
teman sekelasku ikut di hukum di tengah lapangan di bawah sinar matahari sambil
menghormat Bendera Merah Putih dan disaksikan semua siswa di sekolah itu (termasuk
calon pacarku juga), aku yang sudah berdandan rapi, memakai cream untuk kulit
muka dan parfum dari rumah agar tampil sempurna di depan calon pacarku nanti
sia-sia sudah, cream di wajahku mencair dan membuat wajahku kusam, dekil dan
semakin hitam saja, badan yang disirami parfum dan pakaian yang sudah rapi
langsung basah oleh keringatku, argghhh! Rasanya ingin teriak saja.
Setelah
hukuman selesai kami semua langsung masuk ke kelas dan kedelapan temanku itu
bukannya malah disalahin sama teman-temannya tapi malah di sanjung karena
berani dan membuat lucu, mukaku yang asli hitam, jelek, dan dekil saat itu
semakin jelek oleh muka marahku, aku masuk ke kelas dengan muka marah dan
memukul pintu kelas namun sialnya datang lagi, saat aku memuku pintu tersebut
kebetulan temanku sedang menutupnya dan akhirnya tanganku terjepit oleh pintu
tersebut, akupun berteriak kesakitan,
“loh
kenapa sat?” kata temanku yang menutup pintu tersebut, namun aku tak bisa
menjawabnya dan hanya bisa berteriak dan membanting-banting kaki karena sakit
itu, tapi semua temanku malah bingung melihatku, mereka kira aku sedang
berlatih teriak untuk konser musik underground karena biasanya sih emang
begitu, tak ada satupun yang bergerak mengeluarkan tanganku yang terjepit dan
tanpa basa-basi aku langsung memukul temanku itu dan menunjukkan tanganku yang
terjepit dan peristiwa itu membuat semua teman kelasku tertawa. Mukaku langsung
pucat menuju ke bangkuku, ku simpan tas dan diam seperti patung pahlawan di
tengah jalan.
Semua
kejadian pagi itu membuatku takut untuk meminta jawaban dari calon pacarku
tersebut karena tau bakal kena sial lagi, dan aku memutuskan untuk diam. Jam
pelajaran di mulai dan pak guruku masuk dan langsung mencatat di papan, namun
ada yang aneh saat itu yang membuat teman-temanku tersenyum melihat guruku di
depan, eh! Ternyata celana guruku itu robek sedikit pas tepat di pantatnya, aku
pun mulai menertawakannya sedikit namun
guruku itu tidak sadar juga sampai dia keluar lagi setelah jamnya selesai,
entah siapa lagi yang akan menyaksikannya nanti. Hari itu aku memutuskan untuk
tidak menemui dan meminta jawaban di calon pacarku dan aku akan menunggu sampai
esok hari. Sepanjang hari itu banyak sekali peristiwa yang menertawakanku
maupun membuatku sakit, dan setelah besoknya aku mau meminta jawaban dari calon
pacarku itu tiba-tiba aku melihatnya bergandengan tangan denga cowok lain,
entah apa maksudnya berjalan depan kelasku sambil menggandeng tangan cowok lain
tapi itu membuatku cemburu dan menyerah untuk mendapatkannya. Aksi tembak-tembakkan
ku percuma sudah, toh jawabannya juga gak aku terima, soo! Aku cari yang lain
saja lah!!!!!.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar