Mengapa Tuhan tidak membuat hatiku terlepas dari rasa cinta ini, tidakkah Dia tau kalau cintaku telah meninggalkanku?

08 April 2017

Sampai saat ini perasaanku tidak berubah, aku terkadang bingung menghadapi ini, kenapa Tuhan yang maha tau dan maha bisa melakukan segalanya tidak bisa membuatku melupakannya dan berhenti mencintainya, padahal Dia tau kalau jelas-jelas dia yang aku cintai telah pergi meninggalkanku dan bagaimana mungkin dia akan kembali kepadaku, tapi kenapa Tuhan masih mempertahankan perasaan ini dalam hatiku. Tidakkah
Dia tau kalau sebentar lagi aku akan menghadapNya? tidakkah dia yang lebih tau tentang semua itu namun kenapa Dia masih mempertahankan perasaan cintaku ini sampai saat ini.

Semakin hari rasanya hidupku tak berarti lagi seolah-olah aku hanyalah semut di bawah kerumunan orang-orang. Perasaanku padanya ini sampai sekarangpun masih tetap bertahan walau berkali-kali aku mencoba membuangnya, berkali-kali aku hampir melupakannya namun aku tak tau kenapa selalu ada hal yang membuatku teringat padanya dan merindukannya dan semua itu datang sendiri di dalam diriku. Terkadang aku merasa lelah terus begini, mencintai seseorang yang jelas-jelas pergi meninggalkanku dan selalu menyakiti hatiku namun aku juga tak dapat berbuat banyak karena perasaan ini datang dengan sendirinya walau aku tak menginginkannya.

Kemarin aku pergi ke rumah kakekku dan jelas juga itu kakeknya dia, aku menceritakan tentang yang aku rasakan padanya karena hanya dia yang mendukung hubunganku dengannya. Kakekku mengatakan kalau dia akan bekerja di jogja dan mendengar hal itu sentak membuat hatiku ingin menangis dan kecewa.

Saat mendengar dia akan bekerja disana hatiku rasanya teriris, rasanya semua penantian panjangku selama ini dengan penuh perjuangan dan air mata sia-sia begitu saja, jangankan untuk memilikinya kembali bahkan melihat dan mendengar suaranyapun aku tak akan bisa lagi. Aku begitu kecewa mendengar semua itu, ingin sekali hati ini menangis dan sejenak aku langsung pergi dari situ karena tidak tahan mendengar kabar itu.

Lalu kenapa hatiku masih mengharapkannya, tidakkah hatiku bisa lebih realistis menerima semua kenyataan yang ada saat ini, dan kenapa juga Tuhan yang aku percayai masih saja membuat perasaanku ini bertahan dan terus mencintainya, tidakkah dia tau kalau dia bukan lagi untukku, tidakkah dia mengerti betapa sakitnya mencintai seseorang yang telah pergi meninggalkan kita, Dia maha tau tapi kenapa Dia tak mengerti apa yang aku rasakan, Dia maha bisa melakukan segalanya tapi kenapa Dia tidak membuang jauh-jauh saja perasaanku ini dan membuatku melupakannya untuk selamanya, bagaimana bisa Dia mempertahankan perasaanku ini sementara orang yang aku cintai sudah pergi dan tak ingin kembali lagi kepadaku.

            Waktu teruslah berjalan, aku tak tahan lagi menghadapi semua kenyataan ini dan aku tak sanggup lagi menahan semua rasa sakit ini. Aku hanya ingin cepat-cepat menghadap Tuhan agar aku terbebas dari perasaan yang terus saja menyiksa hati dan pikiranku ini karena rasanya selama aku hidup di dunia ini aku tak bisa membebaskan diri dari semua ini. Aku akan terus menunggu, entah itu menunggu dia kembali untukku atau menunggu ajalku yang tinggal sebentar lagi, namun sekarang hanya kesabaran untuk menunggu satu-satunya jalan yang bisa aku pilih.