Sabtu, 15 April 2017

Hari minggu dengan sebungkus rokok dan segelas kopi

Minggu 16-April-2017


Hari ini aku duduk ditemani sebungkus rokok LA BOLD dan secangkir white coffie yang masih panas sambil menulis kisahku tadi malam sampai hari ini. Sebenarnya tidak ada yang spesial sih kemarin, sama seperti biasanya aku duduk di depan laptop seharian sambil ditemani rokok dan segelas kopi dalam kamarku tercinta yang penuh dengan kisah manis bersamanya, kamar yang tak pernah aku berikan kepada wanita lain untuk tidur disitu bersamaku selain dia, kamar yang aku gunakan hanya untuk tidur bersamanya dari dulu hingga sampai aku mati nanti, itu sudah menjadi janji yang aku pegang seumur hidupku.
Hari jum’at kemarin aku menerima telpon dari nomor yang tak dikenal, aku angkat teleponnya namun tak ada kudengar sepatah katapun, aku coba memanggil dan tak dijawab, aku hanya mendengar suara lelaki yang ngomong dibelakang dan aku tak tau siapa yang menelponku itu hingga saat ini karena dia hanya membiarkan telpon itu tersambung tanpa mengatakan sepatah katapun dengan suara seorang lelaki yang sedang berbicara di belakang, aku berharap itu bukan telepon darinya karena aku sangat tidak ingin ada lelaki yang berada disampingnya kecuali aku.
Hari-hari berlalu dan tak ada yang lain di dalam hatiku selain merindukan dia, aku tak tau kenapa aku sampai seperti ini mencintainya padahal dulu aku begitu tak peduli dengannya. Saat aku memimpikan dia aku selalu mendapat keberuntungan esoknya dan itulah kenapa aku selalu ingin memimpikan dia di setiap tidurku. Saat aku memimpikan dia dan memikirkan dia, selalu ada rejeki banyak yang datang esok harinya dan disaat aku tidak lagi memimpikan dan memikirkan dia, semua uang yang aku simpan seakan hilang begitu saja, ada saja yang membuatku begitu boros dan membelanjakan semua uangku. Setiap hari aku bertanya-tanya dalam hati, apa maksud dari semua ini Tuhan, kenapa dia selalu hadir dalam mimpiku dan kenapa saat dia hadir rasanya banyak keberuntungan yang aku dapatkan, apakah dia adalah perempuan pembawa rejeki untukku dan kenapa Engkau malah memisahkan kita kalaupun kita akan berjodoh.

Sekarang aku bingung harus melakukan apalagi, aku benar-benar sangat merindukan pelukannya dan selalu berharap akan hidup bersamanya selamanya walaupun sekarang semua itu kelihatannya sudah tidak mungkin lagi tapi harapanku ini masih hidup dalam hatiku sampai saat ini. Sekarang aku hanya bisa bekerja dan menjalani hari-hari seperti biasa dengan harapan suatu saat dia akan kembali padaku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar