Minggu
16-April-2017
Hari ini aku duduk ditemani sebungkus
rokok LA BOLD dan secangkir white coffie yang masih panas sambil menulis
kisahku tadi malam sampai hari ini. Sebenarnya tidak ada yang spesial sih
kemarin, sama seperti biasanya aku duduk di depan laptop seharian sambil
ditemani rokok dan segelas kopi dalam kamarku tercinta yang penuh dengan kisah
manis bersamanya, kamar yang tak pernah aku berikan kepada wanita lain untuk
tidur disitu bersamaku selain dia, kamar yang aku gunakan hanya untuk tidur bersamanya
dari dulu hingga sampai aku mati nanti, itu sudah menjadi janji yang aku pegang
seumur hidupku.
Hari jum’at kemarin aku menerima telpon
dari nomor yang tak dikenal, aku angkat teleponnya namun tak ada kudengar
sepatah katapun, aku coba memanggil dan tak dijawab, aku hanya mendengar suara
lelaki yang ngomong dibelakang dan aku tak tau siapa yang menelponku itu hingga
saat ini karena dia hanya membiarkan telpon itu tersambung tanpa mengatakan
sepatah katapun dengan suara seorang lelaki yang sedang berbicara di belakang,
aku berharap itu bukan telepon darinya karena aku sangat tidak ingin ada lelaki
yang berada disampingnya kecuali aku.
Hari-hari berlalu dan tak ada yang lain
di dalam hatiku selain merindukan dia, aku tak tau kenapa aku sampai seperti
ini mencintainya padahal dulu aku begitu tak peduli dengannya. Saat aku
memimpikan dia aku selalu mendapat keberuntungan esoknya dan itulah kenapa aku
selalu ingin memimpikan dia di setiap tidurku. Saat aku memimpikan dia dan
memikirkan dia, selalu ada rejeki banyak yang datang esok harinya dan disaat aku
tidak lagi memimpikan dan memikirkan dia, semua uang yang aku simpan seakan
hilang begitu saja, ada saja yang membuatku begitu boros dan membelanjakan
semua uangku. Setiap hari aku bertanya-tanya dalam hati, apa maksud dari semua
ini Tuhan, kenapa dia selalu hadir dalam mimpiku dan kenapa saat dia hadir
rasanya banyak keberuntungan yang aku dapatkan, apakah dia adalah perempuan
pembawa rejeki untukku dan kenapa Engkau malah memisahkan kita kalaupun kita
akan berjodoh.
Sekarang aku bingung harus melakukan
apalagi, aku benar-benar sangat merindukan pelukannya dan selalu berharap akan
hidup bersamanya selamanya walaupun sekarang semua itu kelihatannya sudah tidak
mungkin lagi tapi harapanku ini masih hidup dalam hatiku sampai saat ini.
Sekarang aku hanya bisa bekerja dan menjalani hari-hari seperti biasa dengan
harapan suatu saat dia akan kembali padaku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar