Sabtu, 22 April 2017

Periksa Kembali Kesehatan ke Dokter

21 April 2017
            Tadi malam aku kembali pergi memeriksakan kesehatanku ke dokter karena itu sudah diwajibkan oleh dokternya jadi aku pergi saja, dalam perjalanan aku harus menyiapkan diri untuk mendengar kenyataan yang buruk tentang kesehatanku dan aku tau hasilnya akan lebih buruk dari bulan kemarin. Sampai di dokter aku menunggu giliranku, karena penyakitku penyakit khusus jadi agak panjang pembicaraannya dan akupun tidak mungkin membuat orang banyak menunggu jadi aku dikasih yang terakhir saja. Setelah giliranku saat semua orang sudah pulang dan suasana menjadi hening akupun diperiksa seperti biasa, berat badanku masih sama seperti kemarin dan jelas aku mendengar hal yang sama seperti yang aku dengar waktu itu yaitu tentang umurku yang pendek, tapi aku menanggapinya dengan santai dan tak ada rasa gelisah ataupun sedih dihatiku karena aku sudah tak peduli lagi dengan hal itu.
            Dokter menanyakan banyak masalah aku dan akupun mengatakannya kalau aku Cuma punya satu masalah di dunia ini yaitu masalah perasaanku sama dia yang sampai saat ini belum kelar-kelar dan entah sampai kapan semua masalah ini akan berakhir, aku mengatakan aku mencintai seseorang dan sayangnya dia meninggalkanku karena tidak suka dengan sikap dan kelakuanku dan mau gak mau aku harus menerimanya, dokter melarang aku untuk terus memikirkannya tapi dia juga tau itu adalah hal yang tidak mungkin karena jelas disamping dia yang berada jauh dariku dan perasaanku sayangku yang amat sangat padanya penyakit ini juga membuat penderitanya sensitif dan banyak pikiran. Dokter hanya menyarankan aku untuk sholat dan meminum obat tradisional yang alami karena tubuhku tidak bisa lagi terus menerima bahan kimia, dia menyarankan aku untuk minum yang banyak dan terakhir berhenti merokok, jelas aku mengabaikannya karena aku sudah tidak peduli dengan umurku apakah aku akan mati dengan cepat atau lambat sama saja aku akan mati sebelum aku menua.
            Terkadang aku berpikir kenapa aku lebih mempedulikan dia dan perasaan cinta ini daripada tubuh dan kehidupanku sendiri, pertanyaan itu sampai saat inipun aku tak bisa menjawabnya, aku tak bisa menahan pikiranku untuk berhenti memikirkannya dan berusaha mencintai orang lain karena rasanya seberapa dekatpun aku dengan seorang wanita tetap saja aku tak punya perasaan apa-apa walaupun wanita itu lebih cantik darinya. Ya Tuhan kenapa aku sampai seperti ini, apakah ini hukumanku karena aku lebih mencintai dia daripada Tuhanku sendiri yang menciptakan aku, tapi apa lagi yang bisa aku lakukan, semua telah aku usahakan untuk membuang jauh-jauh perasaan ini tapi tetap saja perasaan ini bertahan melekat di dalam hatiku dan sekarang aku sudah lelah memaksakan hatiku untuk berhenti mencintainya, biarlah semua berjalan apa adanya dan biarlah hati ini mencintainya sampai semampunya, entah itu akan menyakitkanku suatu saat akupun tak peduli, aku hanya tau kalau aku tak punya umur panjang lagi untuk menghadapi ribuan rasa sakit kedepannya.

            Sekarang walaupun aku sudah bekerja dan mendapat penghasilan sendiri tapi tetap saja hatiku rasanya hampa, tetap saja aku merasa seakan-akan tak ada artinya lagi dan semua itu karena cintaku yang besar ini padanya dan terkadang itu membuatku benar-benar membencinya, kenapa dia harus hadirkan perasaan cinta di hatiku kalau dia akan pergi seperti ini. Dasar cewek bangsat ga berperasaan, dia sama saja seperti bapakku dan keluarga-keluarga bapakku yang tak punya perasaan yang hanya bisa mempermainkan perasaan orang demi kepentingannya, dia tidak ada bedanya dengan wanita lain yang hanya memanfaatkan orang tanpa  peduli apa yang akan dialami oleh orang itu, tapi aku selalu berharap dia mendapat ganjarannya suatu saat, aku ingin melihat dia hidup dengan rasa sakit seumur hidupnya seperti aku walaupun aku tak bisa menyaksikannya lagi, aku hanya ingin dia tau kalau aku benar-benar melewati hari-hari yang berat bertahun-tahun karena mencintainya dan ditinggalkan olehnya. Aku hanya membenci dia, wanita sialan yang gak punya perasaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar