21 April 2017
Tadi malam aku kembali pergi
memeriksakan kesehatanku ke dokter karena itu sudah diwajibkan oleh dokternya
jadi aku pergi saja, dalam perjalanan aku harus menyiapkan diri untuk mendengar
kenyataan yang buruk tentang kesehatanku dan aku tau hasilnya akan lebih buruk
dari bulan kemarin. Sampai di dokter aku menunggu giliranku, karena penyakitku
penyakit khusus jadi agak panjang pembicaraannya dan akupun tidak mungkin
membuat orang banyak menunggu jadi aku dikasih yang terakhir saja. Setelah
giliranku saat semua orang sudah pulang dan suasana menjadi hening akupun
diperiksa seperti biasa, berat badanku masih sama seperti kemarin dan jelas aku
mendengar hal yang sama seperti yang aku dengar waktu itu yaitu tentang umurku
yang pendek, tapi aku menanggapinya dengan santai dan tak ada rasa gelisah
ataupun sedih dihatiku karena aku sudah tak peduli lagi dengan hal itu.
Dokter menanyakan banyak masalah aku
dan akupun mengatakannya kalau aku Cuma punya satu masalah di dunia ini yaitu masalah
perasaanku sama dia yang sampai saat ini belum kelar-kelar dan entah sampai
kapan semua masalah ini akan berakhir, aku mengatakan aku mencintai seseorang
dan sayangnya dia meninggalkanku karena tidak suka dengan sikap dan kelakuanku
dan mau gak mau aku harus menerimanya, dokter melarang aku untuk terus
memikirkannya tapi dia juga tau itu adalah hal yang tidak mungkin karena jelas
disamping dia yang berada jauh dariku dan perasaanku sayangku yang amat sangat
padanya penyakit ini juga membuat penderitanya sensitif dan banyak pikiran.
Dokter hanya menyarankan aku untuk sholat dan meminum obat tradisional yang
alami karena tubuhku tidak bisa lagi terus menerima bahan kimia, dia
menyarankan aku untuk minum yang banyak dan terakhir berhenti merokok, jelas
aku mengabaikannya karena aku sudah tidak peduli dengan umurku apakah aku akan
mati dengan cepat atau lambat sama saja aku akan mati sebelum aku menua.
Terkadang aku berpikir kenapa aku
lebih mempedulikan dia dan perasaan cinta ini daripada tubuh dan kehidupanku
sendiri, pertanyaan itu sampai saat inipun aku tak bisa menjawabnya, aku tak
bisa menahan pikiranku untuk berhenti memikirkannya dan berusaha mencintai
orang lain karena rasanya seberapa dekatpun aku dengan seorang wanita tetap
saja aku tak punya perasaan apa-apa walaupun wanita itu lebih cantik darinya.
Ya Tuhan kenapa aku sampai seperti ini, apakah ini hukumanku karena aku lebih
mencintai dia daripada Tuhanku sendiri yang menciptakan aku, tapi apa lagi yang
bisa aku lakukan, semua telah aku usahakan untuk membuang jauh-jauh perasaan
ini tapi tetap saja perasaan ini bertahan melekat di dalam hatiku dan sekarang
aku sudah lelah memaksakan hatiku untuk berhenti mencintainya, biarlah semua
berjalan apa adanya dan biarlah hati ini mencintainya sampai semampunya, entah
itu akan menyakitkanku suatu saat akupun tak peduli, aku hanya tau kalau aku
tak punya umur panjang lagi untuk menghadapi ribuan rasa sakit kedepannya.
Sekarang walaupun aku sudah bekerja
dan mendapat penghasilan sendiri tapi tetap saja hatiku rasanya hampa, tetap
saja aku merasa seakan-akan tak ada artinya lagi dan semua itu karena cintaku
yang besar ini padanya dan terkadang itu membuatku benar-benar membencinya,
kenapa dia harus hadirkan perasaan cinta di hatiku kalau dia akan pergi seperti
ini. Dasar cewek bangsat ga berperasaan, dia sama saja seperti bapakku dan
keluarga-keluarga bapakku yang tak punya perasaan yang hanya bisa mempermainkan
perasaan orang demi kepentingannya, dia tidak ada bedanya dengan wanita lain
yang hanya memanfaatkan orang tanpa
peduli apa yang akan dialami oleh orang itu, tapi aku selalu berharap
dia mendapat ganjarannya suatu saat, aku ingin melihat dia hidup dengan rasa
sakit seumur hidupnya seperti aku walaupun aku tak bisa menyaksikannya lagi,
aku hanya ingin dia tau kalau aku benar-benar melewati hari-hari yang berat
bertahun-tahun karena mencintainya dan ditinggalkan olehnya. Aku hanya membenci
dia, wanita sialan yang gak punya perasaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar